Dahulu kala, bangsa kita Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar karena menjunjung tinggi peninggalan nenek moyang, adat dan juga tradisi. Melestarikan kebudayaan jaman dahulu adalah sebuah kewajiban bagi semua masyarakat Indonesia, merawat dan menghargainya adalah sebuah kepastian dari setiap individu yang ada karena jika bukan kita siapa lagi yang menghargai.
Sebuah fenomena menyedihkan terjadi di bangsa kita saat ini, kebudayaan kita terlupakan dan tak dihargai lagi. Tadi siang saat saya pulang kuliah, saya menyempatkan diri untuk mampir kesebuah warung didekat kampus saya. Didalam warung tersebut ada saya,seorang bapak dan istirnya,ada dua anak Smp dan tiga orang siswa Sma. sebelum saya masuk saya melihat seorang nenek pengamen nari yang sudah sangat tua beriaskan dandanan yang heboh dan baju tari yang begitu indah dengan segala aksesorisnya.
Sudah lama saya tidak melihat yang namanya tarian langsung dari seorang nenek jadi saya sempatkan mengambil kursi dan melihatnya. Tariannya adalah sebuah tarian jawa kuno yang begitu lemah gemulai dan sangat berfilosofis sekali. Saat sang nenek selesai menari, semua orang yang berada di dalam warung tidak ada yang memberikan bayaran atas hiburan itu, hanya seorang anak Sma saja yang memberikan uang sebesar 500,- . Saat itu saya shock sekali, karena saya teringat bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang menjunjung tinggi kebudayaan. Tapi mengapa hanya dihargai dengan nominal yang sangat kecil ?.
Saat itu juga saya memberikan nominal untuk upah hiburan itu yang sekiranya sangat wajar untuk sebuah tarian yang istimewah. Lalu saya masuk kedalam warung dan memesan makanan, setelah itu saya duduk disebelah siswa SMA tadi yang memberikan uang 500,- dan saya bertanya, "bagaimana tarian tadi mas ?" lalu anak Sma itu menjawab " Bagus mas sambil tersenyum", "lalu mengapa hanya di beri lima ratus perak mas ?" tanya saya, dan anak Sma itu menjawab "Udah mending mas saya ngasih sekian, soalnya udah gak penting nari-nari gitu, mending kalau dia nyanyi mas" lalu saya pun terkejut dan berfikir " Sungguh kasihan para orang tua kita jaman dahulu, yang mana amanat dan kerja keras mereka sudah tidak kita hargai sebagai anak cucu mereka" .
Quote : "Nilai manusia terletak pada apa yang diciptakannya, bukan pada jumlah milik yang dikumpulkannya."
Judul: Budaya Kita Seharga 500 Perak
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 07.19
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 07.19
0 komentar:
Posting Komentar