Yang jujur kok ditolak -,- |
Ciuskan.blogspot.com - Sobat SGC, sekarang Indonesia negara kita tercinta sangat membutuhkan seorang pemimpin jujur. Pemimpin jujur akan membuat Indonesia semakin baik dan semakin sejahtera . Sekarang Indonesia sedang gencar-gencarnya kasus korupsi yang di karenakan ketidak jujur sang pengambil keputusan. Tapi, dengan sangat memalukannya Lembaga negara menolak seorang calon hakim agung yang sangat jujur. Ia adalah calon yang di usung oleh seorang Kyai.
Anggota Komisi Yudisial, Taufiqurrahman Syahuri, mengakui tiga calon hakim agung yang ditolak DPR kemarin bukanlah calon yang paling pintar di antara puluhan calon yang diseleksi Komisi Yudisial. Dia mengakui masih ada beberapa calon yang lebih pintar dari hakim Sunarto, Suhardjono, dan Maria Anna Samiyati.
"Tapi yang pintar-pintar itu justru pintar juga 'cari' duitnya," kata Taufiq di ruang kerjanya di gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2014. (baca: Makin Pintar Hakim, Pintar Pula Cari Duit)
Taufiq tak heran kalau DPR mengeluh bahwa tiga calon hakim itu kurang berkualitas. Namun Taufiq juga menilai ketiga calon itu rada grogi saat menghadapi uji kepatutan dan kelayakan di DPR. "Wajar, mereka bukan politikus atau dosen yang pandai bersilat lidah," katanya.
Komisi Yudisial, kata Taufiq, sengaja memilih Sunarto, Suhardjono, dan Maria karena dinilai paling punya integritas berdasarkan rekam jejak kariernya. Komisi Yudisial tak memilih calon hakim agung yang jauh lebih pintar dari ketiganya karena alasan tertentu.
"Setelah KPK dan PPATK memeriksa calon lain, ternyata ada harta-harta mereka yang mencurigakan," kata Taufiq. (baca:YLBHI: Rahasia Umum, Jadi Hakim Agung Tak Gratis)
Taufiq juga membantah alasan DPR yang mengatakan Komisi Yudisial mengajukan calon yang sudah pernah gagal. Menurut Taufik, Maria, Sunarto, dan Suhardjono tak gagal dalam fit and proper test di DPR beberapa waktu lalu. (baca: Alasan DPR Tolak Tiga Calon Hakim Agung)
"Dulu kan sistemnya DPR memilih satu di antara tiga calon yang diajukan Komisi Yudisial. Nah, mereka itu calon yang tak dipilih DPR. Jadi bukan gagal," kata Taufiq.
Berdasarkan dokumen assessment calon hakim agung yang diperoleh Tempo, Sunarto pernah tak lolos dalam seleksi calon hakim agung di DPR pada 2011 dan 2012. Sementara Suhardjono gagal pada 2012 periode I. Adapun Maria gagal pada 2012 periode I.
Namun Taufiq yakin Maria, Sunarto, dan Suhardjono akan lolos pada uji kepatutan dan kelayakan periode berikutnya. Ketiga orang itu dinilai akan belajar dari uji kepatutan dan kelayakan DPR yang kerap berlangsung tegang.
Seharusnya sob yah, memilih hakim Agung itu sebaiknya yang jujur atau yang pintar ? kalau menurut mimin sih yang jujur ajah. Karna yang pintar belum tentu jujur, tetapi yang jujur sudah pasti pintar . Kenapa min ? karna orang jujur selalu menggunakan pemikiran sehatnya dalam segala tindakan yang akan ia ambil. Bahkan keputusannya pun mimin jamin pasti tidak akan ada yang dirugikan . Karna ia mengambil keputusan berdasarkan kebenaran.
Yang punya pendapat lain silahkan komen :v . Salam SGC :)
Judul: DPR Menolak Calon Hakim Jujur
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 17.59
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 17.59
0 komentar:
Posting Komentar